Sabtu, 17 April 2010
PANASSS
Panas...
merambah sejengkal demi sejengkal
permukaan bumi
menguapkan genangan air yang tersisa.
Panas...
mengeringkan bunga dihati
yang mulai tumbuh
hingga mati
Ya...TUHAN
biarkan bunga itu tumbuh
hingga hati
bisa merasakan kasih dan menyebarkanya
Panas....
yang dihati ini
telah membutakan mata hati
dan membuntukan akal pikirankku
Ia
telah membuatku
menanggapi segalanya
dengan marah
Tubuh ini telah letih
untuk menanggungnya
dan
jiwapun telah lelah
Ya...TUHAN
biarkan musim semi
menyelimuti hati
biarkan bunga itu menyebarkan wanginya
Hingga aku
dapat melihat dunia
dengan senyum
dan kasih
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
PANASSS
Panas...
merambah sejengkal demi sejengkal
permukaan bumi
menguapkan genangan air yang tersisa.
Panas...
mengeringkan bunga dihati
yang mulai tumbuh
hingga mati
Ya...TUHAN
biarkan bunga itu tumbuh
hingga hati
bisa merasakan kasih dan menyebarkanya
Panas....
yang dihati ini
telah membutakan mata hati
dan membuntukan akal pikirankku
Ia
telah membuatku
menanggapi segalanya
dengan marah
Tubuh ini telah letih
untuk menanggungnya
dan
jiwapun telah lelah
Ya...TUHAN
biarkan musim semi
menyelimuti hati
biarkan bunga itu menyebarkan wanginya
Hingga aku
dapat melihat dunia
dengan senyum
dan kasih
4 komentar:
- Anonim mengatakan...
-
panas mmbkar jiwa....swsna ht tk beda dg swsna bumi
- 18 Apr 2010, 01.58.00
- Hendry_Dunant 4 U mengatakan...
-
Cnah hoyong Matahari,
ayna mbung kapanasan...
Ckckckck.........
teu praruguh pisan lah... :/ - 18 Apr 2010, 02.17.00
- mayasri mengatakan...
-
@anonim>>>> jiwa dan bumi sma-sama panass......
@ajo>>> ikh nayhh puguhh atuhh - 19 Apr 2010, 07.42.00
- mayasri mengatakan...
-
ikhh ammiss we atuhhh
- 27 Apr 2010, 18.03.00
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
4 komentar:
panas mmbkar jiwa....swsna ht tk beda dg swsna bumi
Cnah hoyong Matahari,
ayna mbung kapanasan...
Ckckckck.........
teu praruguh pisan lah... :/
@anonim>>>> jiwa dan bumi sma-sama panass......
@ajo>>> ikh nayhh puguhh atuhh
ikhh ammiss we atuhhh
Posting Komentar